Apa Yang Harus Dilakukan Jika Si Kecil Panas? - Demam adalah kondisi yang umum dialami anak-anak, terutama balita dan bayi. Saat si kecil panas, orang tua sering kali langsung panik. Padahal, demam tidak selalu berarti kondisi serius. Ini adalah reaksi alami tubuh dalam melawan infeksi, baik karena virus maupun bakteri. Meski begitu, penting bagi orang tua untuk tahu langkah apa saja yang harus diambil agar demam si kecil tidak berkembang menjadi kondisi berbahaya.
Berikut ini adalah empat langkah utama yang perlu diperhatikan saat anak mengalami demam:
1. Periksa Suhu Tubuh Secara Akurat
Langkah pertama saat si kecil tampak panas adalah memastikan bahwa benar terjadi demam. Gunakan termometer digital untuk mengukur suhu tubuh, baik di ketiak (axilla) maupun di rektum (untuk bayi). Suhu tubuh normal anak berkisar antara 36,5°C–37,5°C. Jika suhunya mencapai 38°C atau lebih, itu berarti anak demam.
Kenali pula tanda-tanda demam yang tampak secara fisik, seperti wajah memerah, badan terasa lebih panas dari biasanya, anak tampak lesu, tidak aktif seperti biasa, tidak nafsu makan. Jangan mengandalkan rabaan tangan saja, karena bisa menyesatkan. Termometer adalah alat yang paling akurat untuk mengukur suhu.
2. Jaga Asupan Cairan dan Istirahat
Saat anak demam, tubuhnya kehilangan cairan lebih cepat, baik melalui keringat maupun pernapasan. Maka dari itu, penting untuk menjaga asupan cairan agar si kecil tidak mengalami dehidrasi. Berikan air putih, ASI (jika masih menyusui), atau cairan elektrolit bila perlu. Untuk anak yang sudah lebih besar, bisa diberikan sup hangat atau jus buah.
Selain itu, istirahat cukup juga sangat penting. Biarkan anak tidur lebih banyak dan hindari aktivitas berat. Tidur membantu tubuh mempercepat proses pemulihan dan melawan infeksi penyebab demam.
3. Gunakan Obat Penurun Panas dengan Bijak
Jika suhu tubuh anak mencapai 38,5°C atau lebih, dan terlihat tidak nyaman, rewel, atau sulit tidur, Anda dapat memberikan obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai dosis yang dianjurkan dokter atau yang tertera di kemasan.
Namun, penting untuk diingat bahwa obat penurun panas hanya membantu meredakan gejala, bukan menyembuhkan penyebab utama dari demam. Jangan pernah memberikan aspirin kepada anak-anak karena dapat menyebabkan efek samping serius seperti sindrom Reye.
Sebelum memberikan obat, periksa juga apakah anak memiliki riwayat alergi terhadap obat tertentu.
4. Waspadai Tanda Bahaya dan Kapan Harus ke Dokter
Sebagian besar kasus demam pada anak tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Namun, ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai dan menjadi alasan untuk segera membawa anak ke dokter:
- Demam lebih dari 3 hari tanpa perbaikan
- Anak sulit dibangunkan atau tampak sangat lemas
- Terjadi kejang demam
- Anak mengalami muntah terus-menerus atau diare berat
- Muncul ruam merah di kulit yang tidak memudar saat ditekan
- Anak susah bernapas atau napas cepat
Jika anak Anda masih berusia di bawah 3 bulan dan mengalami demam, segera bawa ke dokter meskipun tampak tidak ada gejala lain. Pada usia tersebut, sistem kekebalan tubuh masih belum kuat sehingga memerlukan penanganan cepat.
Penutup
Demam pada anak adalah bagian alami dari sistem pertahanan tubuh. Sebagai orang tua, tugas Anda bukan panik, tetapi tenang dan tanggap. Dengan memeriksa suhu tubuh secara akurat, menjaga hidrasi dan istirahat anak, memberikan obat jika perlu, serta mengetahui kapan harus ke dokter, Anda sudah melakukan langkah yang tepat untuk membantu proses penyembuhan si kecil.
Ingatlah bahwa anak-anak biasanya akan kembali aktif dan ceria setelah masa demam berlalu. Namun, jika Anda ragu, konsultasikan selalu dengan tenaga medis untuk memastikan tidak ada kondisi serius yang mendasari.
Posting Komentar